Perpustakaan Agung Alexandria atau “The Great Library of Alexandria” merupakan perpustakaan pertama dan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Keberadaan perpustakaan ini dianggap sebagai salah satu keajaiban peradaban dunia kuno.
Berlokasi di wilayah Alexandria, Mesir Utara, sebelum kehancurannya banyak sekali karya-karya penulis dan pemikir besar yang terdapat di dalam perpustakaan ini. Perpustakaan pertama dan terbesar dalam sejarah kuno ini hancur karena terbakar adalah salah satu fakta mencengangkan.
Banyak sekali fakta menarik tentang Perpustakaan Agung Alexandria yang dapat Anda ketahui. Berikut ini 5 fakta menarik tentang salah satu perpustakaan yang paling diandalkan oleh masyarakat dunia pada masa peradaban kuno.
Fakta Perpustakaan Agung Alexandria yang Menjadi Bagian Besar Sejarah Dunia
Berdiri sekitar tahun 200 SM oleh Alexander Agung atau Alexander The Great, menjadi salah satu tempat yang diberikan gelar sebagai keajaiban dunia. Bagaimana tidak, keberadaannya menjadi salah satu tanda kemajuan peradaban kuno pada masa itu.
Memang, di zaman modern saat ini Perpustakaan Agung Alexandria sudah tidak terlihat nyata bentuk bangunannya. Tetapi, fakta-fakta pendirian hingga kehancurannya selalu menjadi bagian sejarah di dunia. Simak fakta lengkapnya di bawah ini:
-
Pembangunan Awal Perpustakaan
Tokoh Alexander Agung memang menjadi pionir dari pembangunan awal perpustakaan. Namun sebelum sempat berdiri utuh, beliau tutup usia sehingga digantikan oleh Ptolemeus I atas perintah Demetrius.
Berdasarkan sumber Ancient History Encyclopedia, awal pembangunan Perpustakaan Agung Alexandria adalah agar dijadikan sebagai bagian dari kompleks Temple to the Muses. Di dalamnya berisi area kuliah, observatorium, kebun raya, laboratorium dan tempat tinggal.
-
Jumlah Koleksi Buku
Fakta kedua adalah tentang jumlah buku yang menjadi koleksi dari Perpustakaan Agung Alexandria. Pada dasarnya, perpustakaan ini belum memiliki dokumentasi buku dunia sebelum abad 3 SM.
Sumber mengatakan bahwa setidaknya secara perhitungan kasar, Perpustakaan Agung Alexandria memiliki 500.000-700.000 koleksi buku. Namun, Anda wajib mengerti bahwa pada zaman tersebut “buku” yang dimaksud bukan berbentuk kertas buku seperti sekarang, melainkan bentuk gulungan.
Koleksi buku yang dimiliki berupa dokumen hukum, epik, tragedi, puisi, kedokteran, matematika, ilmu pengetahuan alam dan lain-lain. Perolehan koleksi tersebut lebih banyak didominasi oleh karya literatur dari Yunani, Mesir, Asyur (sekarang Irak Utara), Persia (sekarang Iran).
-
Tokoh-Tokoh Berpengaruh di Dunia
Fakta menarik berikutnya adalah berkumpulnya tokoh-tokoh berpengaruh dalam sejarah dunia yang berada di perpustakaan ini. Misal, salah satu tokoh matematikawan hebat peradaban kuno yang menjadi tokoh pencipta teori geometri, yaitu Euclid.
Selain itu, adanya tokoh Ptomelus yang mengembangkan model alam semesta juga berkumpul di perpustakaan ini. Terakhir adalah tokoh penyair hebat Alexandria, yaitu Callimachus dan banyak tokoh berpengaruh dunia lainnya yang pernah tercatat belajar di perpustakaan ini.
-
Kejatuhan dan Kehancuran
Kehancuran Perpustakaan Agung Alexandria tidak serta merta terjadi begitu saja. Di balik kehancurannya, terjadi berbagai jenis perebutan kuasa terutama pada era Romawi. Menurut Ancient History Encyclopedia, kehancuran perpustakaan ini berlangsung selama 500 tahun.
Salah satu contoh peristiwa perebutan kekuasaan yang mempengaruhi kehancuran Perpustakaan Agung Alexandria adalah pertempuran antara pasukan Romawi Aurelian dan Ratu Zenobia dari Palmyra pada 270 M.
-
Pustakawan Terakhir
Fakta menarik terakhir adalah pustakawan terakhir sebelum Perpustakaan Agung Alexandria dinyatakan hancur karena terbakar. Cendekiawan bernama Theon merupakan ahli matematikawan dan astronom.
Selain Theon, putrinya yang bernama Hypatia juga terkenal sebagai pustakawan dan cendekiawan terakhir Perpustakaan Agung Alexandria. Hypatia merupakan satu-satunya filsuf wanita yang terkenal di zaman Yunani-Romawi Kuno.
Itulah fakta-fakta menarik dari salah satu bagian sejarah dunia yaitu Perpustakaan Agung Alexandria. Keberadaan perpustakaan ini menjadi bukti bahwa adanya sumber literatur peradaban kuno dunia.