Perkembangan ekonomi digital saat ini semakin dekat dengan masyarakat, baik dalam proses produksi maupun konsumsi. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia secara signifikan.
Kehadiran ekonomi digital mampu memberikan banyak manfaat. Mulai dari meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menghemat waktu, biaya, dan ketersediaan informasi yang lebih mudah dijangkau. Namun, di balik itu semua ada tantangan yang harus dihadapi. Apa itu?
5 Tantangan Ekonomi Digital dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Di Indonesia, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam menjalankan ekonomi digital. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Cyber Security
Cyber security atau keamanan internet masih menjadi “PR” bagi Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki jumlah transaksi online yang terus meningkat. Hal ini bisa menjadi celah bagi pihak tertentu untuk meretas atau menyerang cyber.
Dalam sebuah data disebutkan bahwa Indonesia pernah mendapat 1.225 miliar serangan dari cyber pada setiap harinya. Tentunya, hal ini menjadi tantangan besar karena dapat menimbulkan kecemasan di masyarakat.
Contoh serangan yang biasa terjadi pada cyber yaitu ransomware. Serangan ini dapat mempengaruhi website yang berperan dalam ekonomi digital. Salah satu contoh yang cukup mengerikan yaitu peretasan sistem bank sentral di Bangladesh yang mengakibatkan kerugian besar.
Oleh karena itu, pemerintah perlu segera menciptakan sistem keamanan internet yang lebih aman agar transaksi yang dilakukan lebih terjaga.
2. Persaingan yang Ketat
Saat ini, persaingan dalam ekonomi digital sudah semakin ketat. Menjamurnya toko online atau e-commerce membuat arus keluar masuk produk dari negara lain menjadi lebih mudah. Hal ini berdampak pada perkembangan produk lokal yang tergerus oleh produk asing.
Beberapa produk yang sering membanjiri toko online yaitu produk Cina, Jepang, dan Singapura. Produk-produk tersebut biasanya dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab produk lokal kalah saing.
3. Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai
Tantangan berikutnya yang dihadapi oleh ekonomi Indonesia dalam perkembangan digital yaitu kualitas sumber daya manusia yang belum memadai. Hal ini juga menjadi tantangan bagi negara Asia Tenggara lainnya.
Umumnya, pekerjaan rumah di negara berkembang masih menggunakan tenaga kasar. Tentunya, tantangan ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu pemerintah harus terus mengedukasi masyarakat dan menyiapkan pendidikan sesuai perkembangan digital saat ini.
4. Regulasi Masih Belum Optimal
Regulasi dan dasar hukum perlu dibangun agar dapat selaras dengan perkembangan zaman. Dalam hukum klasik disebutkan bahwa hukum selalu berjalan lambat dalam penyesuaian dengan perkembangan zaman. Hal ini juga dapat berlaku di Indonesia jika tidak segera ditangani.
Terkait hal ini, pemerintah mulai bergegas merancang peraturan perundang-undangan untuk mengatur arus ekonomi digital di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak konsumen dan pemeran ekonomi digital agar bisa terus berkembang di masa depan.
5. Ketersediaan Internet
Faktor lainnya yang menjadi tantangan dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia yaitu ketersediaan akses internet yang memadai. Pasalnya, akses internet dapat memengaruhi perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Saat ini, ketersediaan internet masih mendominasi di pulau-pulau besar saja, seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan Nusa Tenggara. Sementara itu, untuk area Sulawesi dan Papua dinilai masih memiliki akses internet yang minim. Data tersebut disebutkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet.
Meskipun begitu, pada awal Januari 2022 ditemukan jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 204,7 juta orang dari 273 juta orang. Hal ini menjadi salah satu tanda perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Sejauh ini, 5 hal di atas menjadi tantangan perkembangan ekonomi digital yang sedang dihadapi oleh pemerintah dalam ekonomi Indonesia. Semoga tantangan tersebut bisa segera mendapat solusi dan teratasi.