Apakah Anda pernah mendengar istilah SGIE? Belakangan ini, salah satu istilah ekonomi global baru yaitu SGIE sedang ramai diperbincangkan. SGIE merupakan singkatan dari State of the Global Islamic Economy yang pertama kali muncul pada tahun 2023.
Selain banyak diperbincangkan, istilah SGIE juga menjadi tolok ukur perekonomian global yang baru. Lalu, apa definisi lengkap dan tujuan dari terbentuknya istilah SGIE? Temukan jawabannya dalam pembahasan berikut!
Definisi SGIE, Istilah Baru pada Tatanan Ekonomi Global
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa SGIE memiliki kepanjangan State of the Global Islamic Economy. Definisi SGIE teknisnya mengacu pada salah satu bagian dari indikator laporan ekonomi Islam secara global.
Lembaga yang pertama kali mengenalkan istilah SGIE adalah DinarStandard, yang merupakan lembaga yang berfokus pada kajian ekonomi syariah di dunia.
Laporan indikator SGIE pertama kali dirilis pada tahun 2013, yang mana sejak saat itu SGIE menjadi referensi perkembangan ekonomi syariah di dunia. Salah satu sektor yang menjadi indikator SGIE adalah keuangan Islam, makanan, minuman dan kosmetik halal, pariwisata halal dan sebagainya.
Terdapat 81 negara yang termasuk ke dalam laporan SGIE. Negara Indonesia termasuk ke dalamnya karena menjadi salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar. Menurut SGIE Report pada tahun 2022, Indonesia masuk ke dalam posisi empat di dunia dengan perkembangan ekosistem ekonomi syariah.
Tujuan dan Manfaat SGIE
Istilah SGIE memang teknisnya lebih mengacu pada laporan indikator ekonomi global yang berdasarkan aspek Islami. Namun, ternyata representasi ini telah menunjukan beberapa manfaat dan tujuannya pada peta perekonomian dunia.
Terlebih lagi, jika kondisi ekonomi di negara dengan populasi Muslim terbanyak terus mengalami peningkatan yang signifikan. Berikut ini tujuan dan manfaat SGIE yang dapat Anda ketahui, yaitu:
- Mengetahui Gambaran Ekonomi Islam Dunia
Manfaat adanya laporan SGIE menjadi salah satu informasi gambaran ekonomi Islam dunia. Hal ini dikarenakan agama Islam menjadi salah satu agama dengan pemeluk terbanyak di dunia, tentunya segala aktivitas ekonomi masyarakat Muslim juga berpengaruh juga pada kondisi ekonomi dunia.
Misal, pada tahun 2022 penduduk Muslim dunia menghabiskan uang sebanyak Rp35 triliun untuk kebutuhan makanan, farmasi, kosmetik, travel dan sebagainya. Angka ini tentu bukanlah angka yang sedikit untuk menggerakkan perekonomian dunia.
- Memperluas Jangkauan Pasar Ekonomi Dunia
Poin sebelumnya menjadikan SGIE memiliki tujuan, salah satunya adalah memperluas jangkauan pasar ekonomi dunia. Adanya SGIE menjadi pemicu negara-negara dengan penduduk Muslim terbanyak untuk dapat bermitra ekonomi dengan berbagai negara lainnya.
Hal ini didukung dengan adanya permintaan yang meningkat dari sektor produk halal, wisata halal dan lain-lain. Tentu hal ini dapat dioptimalkan oleh negara-negara tersebut untuk meningkatkan pendapatan ekonomi negaranya, mengurangi tingkat pengangguran dan sebagainya.
- Prinsip Ekonomi Islam Lebih Inklusif
Terakhir, adanya SGIE membuat prinsip ekonomi Islam yang mana menekankan kesetaraan, keberlanjutan dan keadilan dapat lebih inklusif. Hal ini dapat bertujuan untuk menghapus segala kesenjangan dan ketidakstabilan sosial ekonomi yang terjadi dalam kancah ekonomi dunia.
Hal ini tentu memiliki dampak positif jika kedepannya sukses diimplementasikan. Maka dari itu, SGIE dapat menjadi alat untuk merangkul semua aspek agar dapat mencapai perekonomian global antar negara yang lebih inklusif, setara dan adil.
Itulah berbagai pengetahuan dan informasi tentang istilah SGIE yang belakangan ini cukup banyak diperbincangkan. Mengetahui istilah SGIE membuat Anda semakin up to date tentang berbagai kabar terkini pada sektor ekonomi global.