Kebijakan moneter menjadi salah satu pilar utama dalam struktur ekonomi Indonesia. Sebagai instrumen yang diatur oleh Bank Indonesia, kebijakan moneter memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi serta mengendalikan inflasi.
Dalam konteks ekonomi nasional di indonesia, kebijakan moneter memiliki tujuan yang jelas serta kerangka kerja yang telah terukur. Hal ini bisa dilihat dari berbagai contoh kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah dan pihak terkait.
Definisi Kebijakan Moneter
Secara sederhana, pengertian dari kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh bank sentral di suatu negara untuk mengatur besaran moneter dalam perekonomian nasional mereka, seperti jumlah uang beredar, suku bunga, dan kredit perbankan.
Tujuannya adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi makro, di antaranya yaitu untuk menjaga kesempatan kerja, stabilitas harga, hingga keseimbangan neraca pembayaran. Jadi, kebijakan moneter merupakan salah satu instrumen utama dalam mengatur aktivitas ekonomi suatu negara.
Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia memegang peran sebagai bank sentral yang bertanggung jawab mengimplementasikan kebijakan moneter untuk mengontrol jumlah uang yang beredar di masyarakat serta suku bunga yang berlaku.
Tujuan dan Kerangka Kebijakan Moneter di Ekonomi Indonesia
Bank Indonesia memiliki beberapa tujuan utama dalam menjalankan kebijakan moneter, di antaranya yaitu mencapai stabilitas nilai Rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, hingga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Adapun kerangka kebijakan moneter di Indonesia telah ditetapkan sejak 1 Juli 2005 dengan penerapan Inflation Targeting Framework (ITF). Dalam hal ini, ITF menetapkan inflasi sebagai sasaran utama, dengan suku bunga kebijakan sebagai instrumen utamanya. Lalu, apa saja contoh kebijakan ekonomi Indonesia terkait moneter? Sebagai referensi, berikut di antaranya:
-
Kredit Langsung oleh BI (Bank Indonesia)
Kredit langsung oleh Bank Indonesia merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Melalui kredit langsung ini, BI memberikan pinjaman langsung kepada berbagai sektor ekonomi yang membutuhkan dana secara mendesak.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas di pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Biasanya, kredit langsung diberikan dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh penerima kredit, serta dengan bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral.
-
Fasilitas Overdraft
Fasilitas overdraft adalah salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek. Dalam situasi ini, bank umum dapat meminta bantuan overdraft kepada BI. Overdraft sendiri merupakan pinjaman jangka pendek dengan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Fasilitas ini membantu bank umum untuk tetap menjaga likuiditasnya dan menjaga kelancaran operasionalnya. Sehingga, diharapkan sistem perbankan dapat tetap stabil dan dapat memenuhi kebutuhan dana masyarakat.
-
Penerbitan Surat Utang Negara
Surat utang negara merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang terkumpul dari penjualan surat utang negara digunakan untuk mendanai berbagai program dan proyek pembangunan yang diperlukan oleh negara.
Sementara itu, investor yang membelinya akan mendapatkan imbal hasil berupa bunga yang ditetapkan pemerintah. Penerbitan surat utang negara juga merupakan salah satu cara bagi pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar.
-
Program Intervensi Rupiah
Pada dasarnya, ini adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. BI melakukan intervensi Rupiah dengan cara meminjam atau meminjamkan dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dalam periode tertentu. Intervensi ini dilakukan ketika terjadi fluktuasi nilai tukar Rupiah yang signifikan dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi.
Melalui berbagai contoh kebijakan di atas, Bank Indonesia berusaha untuk menjaga agar nilai tukar Rupiah tetap stabil dan terkendali, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi Indonesia.