Organisasi ekonomi global di dunia cukup banyak jumlahnya. Keberadaan organisasi tersebut terbentuk berdasarkan kondisi perekonomian antar negara yang saling membutuhkan. Melalui organisasi ekonomi skala global, masalah perekonomian suatu negara dapat diatasi.
Sebab, organisasi tersebut akan mempromosikan investasi serta perdagangan internasional negara anggotanya. Jadi, perekonomian di antara negara lebih terintegrasi. Berikut daftarnya!
Ini Daftar Organisasi Ekonomi Global beserta Fungsinya
Berbagai organisasi di bawah ini memiliki fungsi dan tujuan khusus masing-masing dalam membangun perekonomian global. Simak informasinya sebagai berikut:
WTO
Berdiri pada tahun 1995, World Trade Organization (WTO) muncul dengan tujuan mengawasi sistem perdagangan multilateral. Negara yang menjadi anggota WTO akan difasilitasi perdagangan internasionalnya melalui sistem yang terstruktur.
Salah satu tujuan WTO yakni meminimalkan hingga meniadakan hambatan tarif-non tarif. Anggota WTO juga mendapat perlindungan hukum ketika mengalami sengketa perdagangan.
WTO pun berupaya meningkatkan lapangan kerja dan standar hidup dengan memastikan sistem perdagangan internasional seimbang dan adil. Negara maju seperti China dan Jepang turut menjadi anggota WTO bersama 162 negara lain.
BRICS
BRICS merupakan akronim dari lima anggotanya, yaitu negara Brazil, Rusia, India, China, serta South Africa. Organisasi ini bertujuan mengintegrasikan negara berkembang paling penting di dunia. Selain itu, BRICS juga menantang negara maju di Eropa Barat dan Amerika Utara atas kekuatan politik dan ekonominya.
Itulah mengapa, BRICS melakukan tindakan dedolarisasi. Lebih jelasnya, BRICS akan meninggalkan dolar dan tidak memakainya ketika bertransaksi. BRICS pun berencana merilis mata uang versinya sendiri.
Amerika Serikat (AS) geram dengan organisasi ini. Bagaimana tidak, kekuatan BRICS terlihat pada nilai perdagangan negara anggotanya yang meliputi 18% dari nilai total di dunia.
World Bank
World Bank atau Bank Dunia jadi organisasi ekonomi global yang berorientasi untuk mengentaskan kemiskinan pada negara dengan pendapatan per kapita yang rendah. Terdapat 189 negara dalam Bank Dunia, dengan Amerika Serikat sebagai pemegang saham terbesarnya.
Motif pembentukan Bank Dunia sendiri berkaitan dengan keterpurukan ekonomi yang terjadi setelah Perang Dunia II. Maka dari itu, World Bank akan mencapai tujuannya melalui pemberian pinjaman dana hingga konsultasi perekonomian untuk negara berkembang.
IMF
International Monetary Fund (IMF) terbentuk bersamaan dengan pembentukan World Bank. Fungsi dari organisasi ini berupa peminjaman dana bagi negara anggota yang sedang membutuhkannya.
Organisasi ini berperan sebagai penengah sistem moneter internasional. Oleh sebab itu, stabilitas moneter dunia berusaha dicapai melalui pengelolaan pembayaran, nilai tukar suatu mata uang, dan penyediaan sumber dana ketika terjadi masalah pada neraca negara.
OECD
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) terbentuk setelah Perang Dunia II.
Organisasi ini berawal dari pernyataan George Marshall (pemenang Nobel Perdamaian AS) mengenai kewajiban Amerika Serikat (AS) dalam memulihkan perekonomian setelah Perang Dunia II. Pernyataan tersebut pun kini dikenal sebagai ‘Marshall Plan’.
Meski hanya sebagai negara mitra, Indonesia diuntungkan melalui sistem bertukar informasi yang otomatis dengan OECD. Dirjen Pajak pun bisa mendapatkan informasi detail mengenai aksi wajib pajak via pertukaran informasi tersebut.
OPEC
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah tempat bagi negara pengekspor material minyak bumi. Peran OPEC penting sebab mencegah perusahaan besar di Barat mempermainkan harga minyak. Negara pengusung seperti Irak dan Iran pun terlindung dari kerugian melalui kebijakan OPEC.
Enam organisasi ekonomi global tersebut berperan penting dalam memastikan perekonomian dunia berjalan dengan stabil hingga kini. Menyamakan visi serta kepentingan politik pun menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan setiap organisasi tersebut.